Diantara Terik dan Pekat
Berjalanlah, menapaki jalan jingga itu menuju ke sebuah danau air mata pilu
yang berisi tangisan kesedihan semut semut merah yang lelah membawa
makanan. Melewati sebuah jembatan tua yang telah rapuh dimakan
usia yang menjadi saksi penindasan dan derita anak jalanan yang bernaung di
bawahnya.
Berjalanlah diantara derasnya hujan diikuti awan kelam yang pekat pada saat
sesosok bayangan hitam berlari mengejar dibalik tajamnya duri mawar merah yang
tumbuh diantara ilalang dan mekar saat panasnya terik dan sinarnya menerpa.
Berlarilah, hingga ke telaga keruh yang lama terlupakan. Disana akan kau
dapati sebuah lentera sunyi bergelantung dibawah sebuah pohon pinus nan rindang
yang menghalau terik agar tak menembus masuk ke lentera sunyi itu. Sebab, jika
lentera sunyi itu padam maka tak ada lagi teman berbagi si teratai malam yang
setia di atas telaga itu dan lentera lah yang menemani setiap kesunyian gelap
saat mereka berbincang tentang apa saja.
Tentang senja di atas telungkup angkasa yang menurunkan seberkas sinaran
jingga
Tentang senja yang tetap setia berada di antara terik dan pekat
Tentang senja yang hampir terlupakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Entri Populer
-
Apa yang kalian rasakan ketika jatuh cinta pada orang yang tak akan pernah tahu kalau ia sedang dijatuhcintai? Sakit? Pedih? Mungkin seperti...
-
Selamat pagi, Mei. Semoga hadirmu kian mempertegas banyak hubungan di luar sana. Termasuk yang satu ini. ...
-
Selamat memasuki bulan kemarau! Aku harus menuliskan itu sebagai pengingat bahwa saat ini memang sedang musim k...
-
Aku tidak tahu apa-apa, atau maksudku aku hampir tidak tahu apa-apa tentang orang yang mengaku sangat mencintaiku itu. Semalam ada...
-
Lama sekali rasanya baru bisa kembali menulis di sini. Kalau blog ini adalah rumah, dia pasti sudah berjaring laba-laba dan berbau debu....
-
Makassar; abu-abu bulat putih. 8 Februari 2015. Untuk kakak yang berurusan dengan kapal tapi mencintai sastra. Selamat pagi dari hello 64...
-
Berbicara tentang Sengkang, berbicara tentang rumah tempat pulang. Ada begitu banyak tempat untuk singgah setelah melalui ban...
-
Belajar dari kepergian yang kemarin, semoga tuan muda dalam tulisan ini berkenan untuk tetap tinggal. Bersamaku. Apapun yang terjadi. Sel...
0 komentar:
Posting Komentar