Silakan berkunjung, 19 tahun.
Selamat hari perayaan pada diri sendiri. Selamat hari membahagiakan bagi diri sendiri.
Selamat datang, 19 tahun. Semoga kunjunganmu yang pertama dan terakhir kalinya ini memberi sedikit banyak arti yang betul-betul berarti.
Itu adalah harapan-harapan kecil dari pergantian umur tahun ini. Ah, 19 tahun. Menua setahun lagi di bulan Maret. Semakin berkurangnya umur, serasa semakin menambah beban pada pundak yang semakin rapuh pula.
Untuk delapan belas tahun yang lalu, apa pencapaianku?
Pertanyaan pada diri sendiri. Maka berilah waktu ia menjawab dengan bahasa dan pemahamannya sendiri.
Terlepas daripada itu, selama delapan belas tahun silam selalu ada pelajaran yang patut dibuatkan sebundel kenangan yang anti basi mungkin. Pada delapan belas tahun yang lalu, cinta bersemi. Dan pada delapan belas tahun yang lalu pula, cinta mulai luka luka dan akhirnya mati. Cinta pada seorang yang pernah bergelar kekasih tentunya. Jadi bagaimana dengan orang tua? Kalian pernah melihat bunga edelweis? Seperti itu pula cintaku pada kedua orang tua. Tak akan pernah layu dan akan terus bertumbuh.
Maka sekali lagi, pintu terbuka yang sebenarnya memang tak pernah ku kunci dari dalam.
Silakan berkunjung, 19 tahun. Semoga berkenan menorehkan arti lagi.
Semoga kau ajaib seperti tahun tahun yang lain.
Pengikut
Entri Populer
-
Apa yang kalian rasakan ketika jatuh cinta pada orang yang tak akan pernah tahu kalau ia sedang dijatuhcintai? Sakit? Pedih? Mungkin seperti...
-
Selamat pagi, Mei. Semoga hadirmu kian mempertegas banyak hubungan di luar sana. Termasuk yang satu ini. ...
-
Selamat memasuki bulan kemarau! Aku harus menuliskan itu sebagai pengingat bahwa saat ini memang sedang musim k...
-
Aku tidak tahu apa-apa, atau maksudku aku hampir tidak tahu apa-apa tentang orang yang mengaku sangat mencintaiku itu. Semalam ada...
-
Lama sekali rasanya baru bisa kembali menulis di sini. Kalau blog ini adalah rumah, dia pasti sudah berjaring laba-laba dan berbau debu....
-
Makassar; abu-abu bulat putih. 8 Februari 2015. Untuk kakak yang berurusan dengan kapal tapi mencintai sastra. Selamat pagi dari hello 64...
-
Berbicara tentang Sengkang, berbicara tentang rumah tempat pulang. Ada begitu banyak tempat untuk singgah setelah melalui ban...
-
Belajar dari kepergian yang kemarin, semoga tuan muda dalam tulisan ini berkenan untuk tetap tinggal. Bersamaku. Apapun yang terjadi. Sel...
0 komentar:
Posting Komentar