SELAMA BULAN SEPARUH
Di luar sana hujan tengah bersenandung merdu, kekasihku.
Semakin meyakinkan jika partiturnya adalah kau.
Sebab sedari tadi, ia telah meneriakkan namamu
berulang kali.
Mungkin, agar sudi ku jenguk kenangan itu kembali.
Jikalau saja penawar luka itu nyata
Bukan hanya selembar dongeng yang
lambat laun dimakan usia.
Kita tentu saja tak akan berada
disini
Memegang secangkir kopi dengan
adukan lamunan masing-masing.
Malam semakin kelam dengan binar bintang yang
beranjak redup.
Tidakkah sudi kau pungut ceceran rindu yang ku
tampung selama menatapmu?
Atau mungkin kau masih ragu?
Lantas, haruskah ku perlihatkan padamu belahan
bulan yang lain?
Dimana telah ku pahat sajak kau dan cinta disana.
Jarum jam bahkan telah bosan menatap
kita lamat-lamat
Mari pulang, sayangku.
Disini terlalu dingin.
Terlalu lembab.
Terlalu banyak udara dan suara.
Aku mau tidur saja.
Dalam sebuah pusara dengan epitaf
tanganmu sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Entri Populer
-
Apa yang kalian rasakan ketika jatuh cinta pada orang yang tak akan pernah tahu kalau ia sedang dijatuhcintai? Sakit? Pedih? Mungkin seperti...
-
Selamat pagi, Mei. Semoga hadirmu kian mempertegas banyak hubungan di luar sana. Termasuk yang satu ini. ...
-
Selamat memasuki bulan kemarau! Aku harus menuliskan itu sebagai pengingat bahwa saat ini memang sedang musim k...
-
Aku tidak tahu apa-apa, atau maksudku aku hampir tidak tahu apa-apa tentang orang yang mengaku sangat mencintaiku itu. Semalam ada...
-
Lama sekali rasanya baru bisa kembali menulis di sini. Kalau blog ini adalah rumah, dia pasti sudah berjaring laba-laba dan berbau debu....
-
Makassar; abu-abu bulat putih. 8 Februari 2015. Untuk kakak yang berurusan dengan kapal tapi mencintai sastra. Selamat pagi dari hello 64...
-
Berbicara tentang Sengkang, berbicara tentang rumah tempat pulang. Ada begitu banyak tempat untuk singgah setelah melalui ban...
-
Belajar dari kepergian yang kemarin, semoga tuan muda dalam tulisan ini berkenan untuk tetap tinggal. Bersamaku. Apapun yang terjadi. Sel...
0 komentar:
Posting Komentar