Adalah Kau
Seseorang dengan nama yang sangat fasih ku eja. Sangat bahagia ketika ku rapal. Dan sangat pedih ketika ku telusuri.
Telah datang dengan binar dan senyum yang merekah serupa apel ranum petikan ibu dari kebun belakang rumah.
Meliriklah barang sebentar saja padaku, sayang.
Bukankah kau harus tetap tulus pada siapapun,
meski itu bukan orang yang kau sayang ataupun kau kenang?
Pertemuan singkat tempo hari telah melahirkan ribuan induk rindu yang siap menetaskan anaknya satu-satu.
Kemudian mereka akan berlari-lari kecil menuju kamu; hatimu.
Ku akui kau sukses membuat tempat ternyaman pada relung hati sebelah kanan.
Sayangnya kau lupa mencari jalan keluar dari sebuah labirin bernama perasaan.
Sepertinya aku perlu meminjamkan cahaya bulan untuk menerangi langkahmu yang terpatah patah menuju kemari.
Sehingga kau akan lebih mudah sampai dan melihatku yang sedari tadi bosan menunggu.
Ku pikir kau akan tahu setelah kau kenal dan kau rasa
Bahwa sedari dulu ada orang yang setia menatapmu lamat-lamat meski agak sedikit lambat. (i)
Makassar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Entri Populer
-
Apa yang kalian rasakan ketika jatuh cinta pada orang yang tak akan pernah tahu kalau ia sedang dijatuhcintai? Sakit? Pedih? Mungkin seperti...
-
Selamat pagi, Mei. Semoga hadirmu kian mempertegas banyak hubungan di luar sana. Termasuk yang satu ini. ...
-
Selamat memasuki bulan kemarau! Aku harus menuliskan itu sebagai pengingat bahwa saat ini memang sedang musim k...
-
Aku tidak tahu apa-apa, atau maksudku aku hampir tidak tahu apa-apa tentang orang yang mengaku sangat mencintaiku itu. Semalam ada...
-
Lama sekali rasanya baru bisa kembali menulis di sini. Kalau blog ini adalah rumah, dia pasti sudah berjaring laba-laba dan berbau debu....
-
Makassar; abu-abu bulat putih. 8 Februari 2015. Untuk kakak yang berurusan dengan kapal tapi mencintai sastra. Selamat pagi dari hello 64...
-
Berbicara tentang Sengkang, berbicara tentang rumah tempat pulang. Ada begitu banyak tempat untuk singgah setelah melalui ban...
-
Belajar dari kepergian yang kemarin, semoga tuan muda dalam tulisan ini berkenan untuk tetap tinggal. Bersamaku. Apapun yang terjadi. Sel...
0 komentar:
Posting Komentar