Jadi Kapan Kita Jumpa?
Hallo, masa depan.
Ini surat pertama yang ku tulis untukmu setelah puisi dan sebuah catatan kecil yang picisan sekali ketika dibaca. Mungkin ketika kau yang membacanya, kau akan melahirkan kata baru setelah picisan. Atau lebih buruk dari itu. Tapi sudahlah. Surat ini setidaknya harus mewakili perasaanku saat ini.
Jadi seperti ini. Awal-awal tatapan hebat nan sahaja yang kau lempar entah kepada siapapun itu; termasuk aku, dengan bijaksana menimbulkan getar yang lebih hebat dari apapun. Sebut saja itu; cinta.
Ketika kau peka dan menyadari bahwa surat ini untukmu, itu mungkin hari dimana aku sudah tidak mengganggumu lagi. Haha, tapi sejauh ini ku rasa akan sangat sulit untuk melakukan itu. Sebab aku sedang cinta-cintanya padamu.
Seperti seseorang yang menyukai pada umumnya, terkadang aku rindu pada pertemuan pertama. Jari-jariku sendiri sudah sangat ingin menuliskan cerita kita dan beberapa adegan manis saat pertemuan pertama nanti. Tapi kembali lagi. Aku kaku. Aku tak bisa menulis apapun. Sebelum semuanya terwujud. Dan ku rasakan sendiri teksturnya.
Apakah mungkin kau juga merindukan perjumpaan pertama? Pertemuan mengasyikkan. Dimana kita saling tatap dan diam. Lalu berbicara dari hati ke hati. Hingga akhirnya perjumpaan kita yang pertama kali hanya dihabiskan tanpa suara.
Baiklah. Ku rasa sudah terlalu jauh surat dan perasaanku berputar tak karuan disini.
Sungguh, inti dari surat ini hanya meminta waktumu.
Kalau bisa kau kirim bersamaan dengan balasan surat ini ya.
Maka sekali lagi ku pertanyakan. Terlepas dari kau sadar atau tidak.
Jadi kapan kita jumpa, masa depan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Entri Populer
-
Apa yang kalian rasakan ketika jatuh cinta pada orang yang tak akan pernah tahu kalau ia sedang dijatuhcintai? Sakit? Pedih? Mungkin seperti...
-
Selamat pagi, Mei. Semoga hadirmu kian mempertegas banyak hubungan di luar sana. Termasuk yang satu ini. ...
-
Aku tidak tahu apa-apa, atau maksudku aku hampir tidak tahu apa-apa tentang orang yang mengaku sangat mencintaiku itu. Semalam ada...
-
Selamat memasuki bulan kemarau! Aku harus menuliskan itu sebagai pengingat bahwa saat ini memang sedang musim k...
-
Lama sekali rasanya baru bisa kembali menulis di sini. Kalau blog ini adalah rumah, dia pasti sudah berjaring laba-laba dan berbau debu....
-
Makassar; abu-abu bulat putih. 8 Februari 2015. Untuk kakak yang berurusan dengan kapal tapi mencintai sastra. Selamat pagi dari hello 64...
-
Makassar, mendung; 7 Februari 2015. Selamat pagi, kamu yang masih sibuk jadi misteri. Semoga tetap tegar dalam keadaanmu yang pura-pur...
-
Berbicara tentang Sengkang, berbicara tentang rumah tempat pulang. Ada begitu banyak tempat untuk singgah setelah melalui ban...
0 komentar:
Posting Komentar