Perihal Mimpi
Selamat pagi.
Aku tiba-tiba saja ingin menuliskan
ini ketika pagiku diawali oleh musik-musik sendu dari Yiruma. Di luar sedang
tidak hujan dan sedang cerah-cerahnya. Namun mendengar lagu Yiruma, membuat
kepalaku serasa ditetesi air hujan. Basah sekali. Sesekali juga ada suara
guntur, tapi tak ada petir. Jadi itu bisa masuk dalam kategori sesuatu yang
dinikmatilah.
Aku percaya semua orang punya
mimpinya masing-masing. Mimpi adalah segala sesuatu yang kita percaya akan jadi
nyata suatu saat nanti. Bukan hanya dimimpikan barangkali, tapi juga
diusahakan. Merunut pada pengertian mimpi yang kusebutkan tadi, meskipun tidak
ada yang pernah bertanya, aku akan mengakuinya dalam tulisan ini.
Aku selalu memimpikan untuk memiliki
sebuah cafe sendiri. Tempat itu akan
menyediakan segala minuman hangat yang orang-orang butuhkan. Selain minuman,
aku juga akan melengkapinya dengan roti roti lembut yang gemuk dan memiliki
bermacam-macam rasa. Apa yang membuatku ingin memiliki cafe itu? Ya. Aku ingin tempat itu nantinya bisa menjadi tempat
orang-orang menemukan inspirasi. Tempat orang-orang menangisi segala hal yang
tak dapat mereka tahan untuk tetap berada di tempat semula. Nantinya, cafe itu akan dilengkapi dengan jendela
transparan. Aku juga akan mengusahakan apapun agar nantinya jendela dari cafe itu akan menitikkan air. Kau tahu
aku suka hujan yang romantis dan bau basahnya. Jadi tempatku nantinya akan
seperti itu. Ketika malam hari tiba, aku akan membuat langit-langit cafe itu memancarkan cahaya bintang dan
bulan yang kerlap-kerlip dan berputar kesana-kemari. Sembari memutarkan
lagu-lagu Yiruma. Aku begitu menginginkan tempat itu nyata. Dan aku akan
membuatnya. Barangkali sedikit berlebihan
dan terlalu bawa perasaan, tapi bukankah segala sesuatu yang menyenangkan
berasal dari hati?
Siapa tahu tulisan ini dibaca Tuhan.
Dan betapa beruntung bila di sekeliling Tuhan, Malaikat juga berdiri dan
mengaminkan ini. Terima kasih dan selamat memeluk mimpi!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Entri Populer
-
Apa yang kalian rasakan ketika jatuh cinta pada orang yang tak akan pernah tahu kalau ia sedang dijatuhcintai? Sakit? Pedih? Mungkin seperti...
-
Selamat pagi, Mei. Semoga hadirmu kian mempertegas banyak hubungan di luar sana. Termasuk yang satu ini. ...
-
Selamat memasuki bulan kemarau! Aku harus menuliskan itu sebagai pengingat bahwa saat ini memang sedang musim k...
-
Aku tidak tahu apa-apa, atau maksudku aku hampir tidak tahu apa-apa tentang orang yang mengaku sangat mencintaiku itu. Semalam ada...
-
Lama sekali rasanya baru bisa kembali menulis di sini. Kalau blog ini adalah rumah, dia pasti sudah berjaring laba-laba dan berbau debu....
-
Makassar; abu-abu bulat putih. 8 Februari 2015. Untuk kakak yang berurusan dengan kapal tapi mencintai sastra. Selamat pagi dari hello 64...
-
Berbicara tentang Sengkang, berbicara tentang rumah tempat pulang. Ada begitu banyak tempat untuk singgah setelah melalui ban...
-
Belajar dari kepergian yang kemarin, semoga tuan muda dalam tulisan ini berkenan untuk tetap tinggal. Bersamaku. Apapun yang terjadi. Sel...
0 komentar:
Posting Komentar